Semarang – Universitas Diponegoro dinobatkan sebagai
salah satu lembaga akademik terinovatif di Asia Tenggara dan Selatan tahun 2020
oleh Lembaga internasional yang berkomitmen memepercepat laju inovasi,
Clarivate Plc. Penghargaan hanya diberikan kepada satu lembaga di masing-masing
negara. Dengan demikian Undip menjadi satu-satunya universitas di Indonesia
yang mendapatkan penghargaan South and South East Asia Innovation Award 2020
dari Clarivate Plc.
Clarivate berdiri pada
2016, sebelumnya merupakan divisi Intellectual Property and Science dari
Thomson Reuters. Clarivate menjadi perushaan mandiri setelah Thomson Reuters
Intellectual Property and Science Business diakuisisi.
Menurut Prof Yos, banyak
indikator yang dipakai sebagai tolok ukur pencapaian lembaga yang dipimpinnya.
Termasuk indikator yang relevan dalam posisi Undip sebagai PTN BH (Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum). Namun diakui, apresiasi dari eksternal bisa menjadi
salah satu tolak ukur internal dalam bekerja.
Selain lembaga pendidikan
tinggi, penghargaan inovasi juga diberikan untuk lembaga riset yang dimiliki
pemerintah. Tahun 2020 ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tercatat
sebagai penerma Penghargaan Inovasi Asia Tenggara dan Selatan dari Clarivate
Plc. Sementara dari India ada, Council of Scientific and Industrial Research,
kemudian Malaysian Palm Oil Board Malaysia, Agency for Science, Technology and
Research Singapura dan Vietnam Academy of Science and Technology Vietnam.
Untuk kategori korporasi,
PT Pertamina menjadi salah satu perusahaan di Asia Tenggara dan Selatan yang
mendapat penghargaan atas inovasinya di tahun 2020. Beberapa perusahaan yang
mendapat penghargaan serupa adalah Petronas dari Malaysia, Sivantos Group
dari Singapura, MAS Holdings dari Sri Lanka, Siam Cement Group dari Thailand
dan Viettel Group dari Vietnam.
Penghargaan yang
diberikan pekan ketiga November 2020 itu, dilaksanakan bersamaan dengan
Innovation Forum yang mempertemukan para pemimpin dari sektor akademis,
pemerintah dan industri di Asia Tenggara dan Selatan untuk berbagi pengalaman
dalam melakukan transformasi dan mempercepat laju inovasi.
Pemberian penghargaan
dilakukan setelah dilakukan pemantauan dan analisis atas volume paten, volume
kutipan, keberhasilan paten dan kemampuannya mendunia. Data paten yang
digunakan adalah dari Derwent World Patents Index ™ (DWPI) dan Derwent Patent
Citations Index ™ (DPCI) yang merupakan lembaga pengelola database informasi
paten terlengkap di dunia.
Terdapat 235 perguruan
tinggi, lembaga penelitian pemerintah dan korporasi di Asia Tenggara dan
Selatan yang diidentifikasi sebagai innovator. Dari hasil itu, Clarivate
memberikan penghargaan inovasi kepada 28 lembaga yang berada di posisi teratas.
Forum Inovasi yang
digelar Clarivate secara virtual, dibuka oleh CEO NITI Aayog, Amitabh Kant.
Dalam orasinya, Amitabh mengungkapkan bagaimana komitmen Pemerintah India dalam
mendorong riset dan inovasi, serta bagaimana melindungi kekayaan intelektual.
“India mendorong belanja litbang secara substansial. Pemerintah India juga
menerapkan pemberian hak patent dan aturan kontrak yang ketat untuk meningkatkan
kepercayaan para innovator,”katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar