SEMARANG – Paparan
calon guru besar dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip, Dr Ir
Fronthea Swastawati MSc, dalam makalah berjudul “Inovasi Teknologi Asap Cair
Untuk Pengolahan Hasil Perikanan Menuju Revolusi Industri 4.0 di Indonesia”.
Hadir dalam Sidang Pleno Dewan Profesor Senat Akademik (SA) Undip yang
diselenggarakan secara offline dan online Rabu
(16/12/2020), Ketua SA Undip Periode 2020-2025 Prof Ir Edy Rianto MSc PhD IPU,
Prof Dr Endang Larasati Setianingsih MS (Sekretaris SA), Ketua Dewan Profesor
Undip Prof Dr Ir Purwanto DEA, serta para guru besar dan anggota Senat
Akademik. Bertindak sebagai moderartor Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Prof Ir Tri Winarni Agustini MSc PhD.
Dalam paparannya,
Fronthea Swastawati yang sehari-hari menjadi pengajar dosen Fakultas Ilmu
Perikanan dan Ilmu Kelautan itu mengungkapkan sebenarnya asap cair adalah hasil
kondensasi atau pengembunan dari pembakaran bahan-bahan seperti tempurung
kelapa, jonggol jagung, sekam padi atau kayu yang banyak mengandung lignin,
selulosa dan hemaselulosa.Asap cair mengandung senyawa fenol dan karbonil yang
dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri, antioksidan, flavour agent serta bahan
pengawet. Selain itu bisa juga dimanfaatkan untuk pengolahan produk pangan, dan
sebagai desinfektan.
Teknologi asap cair untuk
pengolahan hasil perikanan diyakini akan menjadi trend baru di era industri 4.0
yang mampu mendorong produk ikan asap Indonesia go global atau
masuk pasar internasional. Pemakaian teknologi asap cair juga diyakini bakal
menarik kaum milenial menjadi konsumen ikan asap.
Berdasarkan penelitian,
pengasapan menggunakan asap cair menunjukkan kualitas produk lebih baik, secara
waktu juga lebih cepat, biaya produksi lebih hemat, ramah lingkungan dan tidak
perlu berinvestasi untuk membangun cerobong asap. Selain itu kebutuhan ruang untuk
penyimpanan asap cair lebih kecil.
Hasil perlakuan pada
filet ikan lele yang menunjukkan bahwa jaringan otot pada ikan tanpa penambahan
asap cair nanokapsul mudah mengalami kerusakan dan rapuh, sedangkan jaringan
otot filet dengan penambahan asap cair lebih kompak. Hal itu menunjukkan bahwa
penambahan asap cair nanokapsul memberikan efek positif terhadap tekstur
jaringan otot ikan.
Mengenai perubahan
tekstur, itu terkait dengan penurunan kadar air yang mengakibatkan tekstur ikan
lebih padat karena pengaruh senyawa karbonil yang terkandung pada asap cair.
Adapun bahan pelapis yang digunakan dalam penelitian merupakan alginate.
Fronthea yang lulus
program magister di University of Humberside Inggris ini mengakui meski
ada teknologi asap cair, produk Ikan asap tradisional mungkin tidak akan
tergeser. Pada generasi tradisional minat mengkonsumsi ikan asap tradisional
masih tetap tinggi, namun pada generasi terdidik atau peminat baru ikan
asap cair serta generasi milenial, diyakini lebih menerima produk ikan asap
cair.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar