Selasa, 29 Desember 2020

Penentuan Fishing Ground Rajungan untuk KUB Sido Makmur dan KUB Jasa Laut dengan Memanfaatkan Data Oseanografi

Pemanfaatan Data Oseanografi dalam Penentuan Fishing Ground Rajungan untuk KUB Sido Makmur dan KUB Jasa Laut, Desa Teluk Awur, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara

Pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Secara umum program ini dirancang oleh berbagai universitas atau institut yang ada di Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia. Kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pada hari Kamis, 12 November 2020 telah dilaksanakan program pengabdian masyarakat untuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sido Makmur dan KUB Jasa Laut di Desa Teluk Awur, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Aris Ismanto dan merupakan kegiatan kolaborasi antara Departemen Oseanografi Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanPUI CoREM, dan Center for ICZM Universitas Diponegoro.

Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan memberikan sosialisasi peta fishing ground untuk rajungan di Teluk Awur. Selain itu, juga ada pemberian bantuan berupa bubu rajungan dan kalender peta fishing ground untuk rajungan. Peta fishing ground diperoleh dengan cara memanfaatkan data oseanografi. Penerima bantuan ini adalah para nelayan yang tergabung dalam KUB Sido Makmur dan KUB Jasa Laut.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17232/pemanfaatan-data-oseanografi-dalam-penentuan-fishing-ground-rajungan-untuk-kub-sido-makmur-dan-kub-jasa-laut.html

Universitas Diponegoro Terus Tambahkan Jumlah Guru Besar

Semarang – Universitas Diponegoro menyelenggarakan presentasi calon Guru Besar di Ruang Sidang Senat Akademik Undip yang dihadiri oleh Ketua, Wakil, dan Sekretaris Senat Akademik, dan juga Dewan Profesor.  Rapat Pleno Dewan Profesor Senat Akademik ini diselenggarakan secara daring dan luring dan dimulai pada pukul 10:00 WIB.

Presentasi pertama disampaikan oleh Dr. sc. Agr. Iwan Rudiarto, S.T., M.Sc., dosen Fakultas Teknik Undip yang memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Perencanaan dan Pengembangan Desa Inklusif: Pendekatan Multi Dimensi Perencanaan & Pengembangan Desa Berkelanjutan”. Melalui penelitiannya, dosen yang juga anggota Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Nasional ini fokus pada perkembangan wilayah pinggiran dan pedesaan di Kota Semarang, dengan mengidentifikasi ketahanan desa (rural resilience), kerentanan dan mitigasi bencana di wilayah pesisir, dan penataan ruang desa dari aspek pemanfaatan sumber daya lahan.

Presentasi kedua disampaikan oleh Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc. yang merupakan dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip. Beliau mengangkat tema “Inovasi Teknologi Asap Cair Untuk Pengolahan Hasil Perikanan Menuju Revolusi Industri 4.0 di Indonesia”. Salah satu produk utama hasil pengolahan ikan di Jawa Tengah yaitu ikan asap, dan kini dapat diolah dengan teknologi asap cair. Asap cair (liquid smoke) mempunyai banyak kelebihan dibanding metode pengasapan ikan secara konvensional, antara lain ikan dapat matang secara merata dengan lebih cepat, tidak gosong dan terhindar dari efek karsinogen, ramah lingkungan, dan sebagai pemberi rasa dan aroma asap (smoke flavours).

Hasil penelitian dari dosen FT dan FPIK Undip ini bertujuan untuk memecahkan masalah yang ada dalam masyarakat terutama di Semarang dan Jawa Tengah. Dengan penelitian ini diharapkan Undip dapat fokus meneliti wilayah Jawa Tengah dan pesisir utara Pulau Jawa dengan tema urbanisasi dan transformasi desa-kota. Dalam sektor perikanan, dengan teknologi asap cair Undip berkontribusi untuk eksplorasi potensi sumber daya hasil laut, meningkatkan efektivitas dan produksi olahan produk perikanan, serta memperluas akses pasar dengan manajemen lebih modern.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17210/undip-terus-menambah-jumlah-guru-besar.html

Talkshow : Inovasi UNDIP Yang Memberi Manfaat Untuk Masyarakat


Dalam sebuah talkshow yang bertemakan “Inovasi UNDIP pada Masa Pandemi Covid-19”, dua guru besar Universitas Diponegoro memaparkan inovasinya dalam program Halo Jateng bersama TVRI. Prof. Dr. Muhammad Nur, DEA dari Fakultas Sains dan Matematika Undip dan Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si. dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Undip hadir sebagai pembicara.

Prof. Muhammad Nur dikenal sebagai ahli teknologi plasma di UNDIP dan di Indonesia. Sebelumnya, beliau telah menciptakan alat penjernih ruangan bernama Zeta Green yang telah digunakan di beberapa instansi pemerintah dan rumah sakit. Alat tersebut mampu menjernihkan udara di suatu area, menghilangkan bau tidak sedap, membunuh jamur dan bakteri, serta menghisap debu dan kotoran. Bakteri dan partikel debu dihancurkan oleh reaktor plasma, sehingga udara di ruangan yang terdapat Zeta Green menjadi lebih bersih dan sehat. Inovasi lain dari beliau yaitu alat untuk mengawetkan sayuran yang juga menggunakan teknologi plasma. Menggunakan plasma dingin yang mencapai suhu 1000° Celcius, alat ini mampu membunuh kuman pada sayuran dan membuat pertumbuhan jaringan menjadi lebih cepat.

Selanjutnya, inovasi yang diciptakan oleh Prof. Denny dilatarbelakangi oleh permasalahan rob yang rutin terjadi di kota Semarang. Banjir rob dipengaruhi oleh pasang surut air laut karena gravitasi bulan serta penurunan tanah, dan faktor eksternal seperti angin kencang dan badai dapat memperparah keadaan. Berdasarkan fakta tersebut, beliau menciptakan aplikasi bernama Kalender Rob yang tersedia dalam bentuk offline berupa hard copy kalender dan online di Play Store.

Kalender Rob merupakan early warning system terhadap air pasang/rob. Pengguna aplikasi dapat melihat tanggal dan jam perkiraan munculnya rob sehingga dapat melakukan antisipasi banjir. Data pasang surut yang merupakan hasil penelitian dosen teknik UNDIP ini diperbarui setahun sekali. Selain aplikasi ini, Prof. Denny juga tengah mengembangkan prototype penanganan erosi Pantura yang berada di kota Semarang dan Demak. Beliau mendengarkan ide dan masukan dari masyarakat serta menggandeng mereka untuk turut aktif dalam upaya rekonstruksi garis pantai.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17213/guru-besar-undip-terus-kembangkan-inovasi-peduli-lingkungan.html

Calon Guru Besar UNDIP Paparkan Kajian Teknologi Asap Cair Pada Ikan Dorong Go Global

SEMARANG –  Paparan calon guru besar dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip, Dr Ir Fronthea Swastawati MSc, dalam makalah berjudul “Inovasi Teknologi Asap Cair Untuk Pengolahan Hasil Perikanan Menuju Revolusi Industri 4.0 di Indonesia”. Hadir dalam Sidang Pleno Dewan Profesor Senat Akademik (SA) Undip yang diselenggarakan secara offline dan online Rabu (16/12/2020), Ketua SA Undip Periode 2020-2025 Prof Ir Edy Rianto MSc PhD IPU, Prof Dr Endang Larasati Setianingsih MS (Sekretaris SA), Ketua Dewan Profesor Undip Prof Dr Ir Purwanto DEA, serta para guru besar dan anggota Senat Akademik. Bertindak sebagai moderartor Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Prof Ir Tri Winarni Agustini MSc PhD.

Dalam paparannya, Fronthea Swastawati yang sehari-hari menjadi pengajar dosen Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan itu mengungkapkan sebenarnya asap cair adalah hasil kondensasi atau pengembunan dari pembakaran bahan-bahan seperti tempurung kelapa, jonggol jagung, sekam padi atau kayu yang banyak mengandung lignin, selulosa dan hemaselulosa.Asap cair mengandung senyawa fenol dan karbonil yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri, antioksidan, flavour agent serta bahan pengawet. Selain itu bisa juga dimanfaatkan untuk pengolahan produk pangan, dan sebagai desinfektan.

Teknologi asap cair untuk pengolahan hasil perikanan diyakini akan menjadi trend baru di era industri 4.0 yang mampu mendorong produk ikan asap Indonesia  go global atau masuk pasar internasional. Pemakaian teknologi asap cair juga diyakini bakal menarik kaum milenial menjadi konsumen ikan asap.

Berdasarkan penelitian, pengasapan menggunakan asap cair menunjukkan kualitas produk lebih baik, secara waktu juga lebih cepat, biaya produksi lebih hemat, ramah lingkungan dan tidak perlu berinvestasi untuk membangun cerobong asap. Selain itu kebutuhan ruang untuk penyimpanan asap cair lebih kecil.

Hasil perlakuan pada filet ikan lele yang menunjukkan bahwa jaringan otot pada ikan tanpa penambahan asap cair nanokapsul mudah mengalami kerusakan dan rapuh, sedangkan jaringan otot filet dengan penambahan asap cair lebih kompak. Hal itu menunjukkan bahwa penambahan asap cair nanokapsul memberikan efek positif terhadap tekstur jaringan otot ikan.

Mengenai perubahan tekstur, itu terkait dengan penurunan kadar air yang mengakibatkan tekstur ikan lebih padat karena pengaruh senyawa karbonil yang terkandung pada asap cair. Adapun bahan pelapis yang digunakan dalam penelitian merupakan alginate.

Fronthea yang lulus program magister di University of  Humberside Inggris ini mengakui meski ada teknologi asap cair, produk Ikan asap tradisional mungkin tidak akan tergeser. Pada generasi tradisional minat mengkonsumsi ikan asap tradisional masih tetap tinggi, namun pada  generasi terdidik atau peminat baru ikan asap cair serta generasi milenial, diyakini lebih menerima produk ikan asap cair.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17227/kajian-calon-guru-besar-undip-teknologi-asap-cair-pada-ikan-dorong-go-global.html

Pengusir Penyu dan Baronang Cegah Gagal Panen Rumput Laut di Karimunjawa Hasil Kreasi Tim PKM UNDIP

Semarang – Di Kepulauan  Karimunjawa sebagian besar warga mengandalkan laut sebagai sumber kehidupannya. Selain mencari ikan, warga menjadikan budidaya rumput laut sebagai sumber pendapatan, sekaligus usaha yang berkelanjutan. Dalam kondisi iklim yang ekstrim, pengelolaan rumput laut bisa menjadi kegiatan yang produktif bagi warga. Karena itu, optimalisasi panen menjadi hal yang penting. 

Dari pengakuan nelayan yang berkecimpung dalam budidaya rumput laut, mereka sering mengalami gagal panen. Hasil identifikasi menyebutkan, salah satu penyebab gagal panen rumput laut karena serangan penyu dan ikan baronang. Kedua spesies tersebut dalam konteks budidaya rumput laut dianggap sebagai hama.

Mengacu laporan yang ada, serangan penyu dan ikan baronang bisa menyebabkan produksi rumput laut turun sampai 50%. Dalam kondisi dimana harga jual rumput laut yang fluktuatif, penurunan produksi sebesar 50% menjadi sangat mengganggu pendapatan para nelayan di Karimunjawa. 

Berdasarkan permasalahan tersebut tim PKM Universitas Diponegoro Semarang berhasil menciptakan alat pengusir penyu dan ikan baronang (siganussp) yang bermanfaat untuk mencegah gagal panen budidaya rumput laut di Karimunjawa Jepara Jawa Tengah. Penyu dan ikan baronang diidentifikasi sebagai salah satu penyebab terjadinya gagal panen rumput laut para nelayan di kepulauan kecil itu.

Tim tersebut beranggotakan Muhammad Syahril Munthe, Izzatun Nuha, Nuraini Elvi Fajrin dan Berlian Ade Wijaya, dibantu dosen pembimbing Prof. Dr. Aristi Dian Purnama Fitri Spi MSi. Adapun proses penelitian dan pembuatan alat tersebut didukung pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang Tahun 2020 dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Tim PKM Undip yang melakukan studi di Karimunjawa kemudian merancang suatu alat yang bisa menghalau penyu dan ikan baronang dari areal budidaya rumput laut. Rancangan tersebut mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan melalui Dirjen Dikti.

Adapun wujud alat ciptaan Tim PKM Undip adalah sebuah kotak yang dilengkapi dengan lampu LED Hijau, speaker, body, dan rangkaian selvolta. Alat ini bisa memancarkan frekuensi tinggi yang kemudian ditangkap oleh ikan baronang melalui sisiknya. Karena frekuensi tersebut, ikan baronang akan menjauh sampai posisi 3 meter dari areal budidaya rumput laut.

Sementara itu penyu juga bisa dihalau agar tak mendekat ke areal budidaya rumput laut dengan alat tersebut. Mekanismenya, pancaran warna hijau dari pancaran LED tidak disenangi oleh penyu, sehingga hewan tersebut akan menghindar. Alat tersebut dirancang secara otomatis dan berulang, yakni hidup 15 detik, mati lima detik agar lebih hemat energi.

Proses pembuatan alat dan uji coba sudah dilaksanakan pada rentang waktu 10 Agustus sampai 30 September 2020. Inovasi dari PKM Undip ini diharapkan mampu meningkatkan hasil budidaya rumput laut di Karimunjawa dengan cara yang ramah lingkungan karena tidak memakai bahan kimia yang bisa menyebabkan polusi perairan laut.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17198/pkm-undip-ciptakan-pengusir-penyu-dan-baronang-cegah-gagal-panen-rumput-laut-di-karimunjawa.html

Senin, 28 Desember 2020

Pedoman Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap T.A 2020/2021 Universitas Diponegoro

Pedoman Penyelenggaraan Pembukaan Pembelajaran Semester Genap di Universitas Diponegoro pada Masa Corona Virus Disease (Covid19) tahun akademik 2020/2021, Universitas Diponegoro menyelenggarakan proses kegiatan belajar mengajar dapat diselenggarakan secara dalam jaringan/daring (online), yang telah ditetapkan oleh pemerintah guna untuk meminimalisir resiko serta dampak yang ditimbulkan akibat penularan Covid-19.

Pedoman ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pimpinan Fakultas, dosen, mahasiswa, tenaga pendidikan dan pihak terkait lainnya. Pedoman ini disusun berdasarkan Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021.
Pedoman ini merupakan “panduan dinamis” yang senantiasa dapat diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perkembangan kasus Pandemi Covid-19.



DOWNLOAD :

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17252/pedoman-penyelenggaraan-pembelajaran-pada-semester-genap-t-a-2020-2021-universitas-diponegoro.html

Minggu, 27 Desember 2020

Universitas Diponegoro Raih Predikat Terbaik LAPOR!

LAPOR! (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) adalah upaya untuk mengintegrasikan sistem pengelolaan pengaduan pelayanan publik dalam satu pintu. Tujuannya supaya masyarakat memiliki satu saluran pengaduan secara nasional.

LAPOR! adalah layanan penyampaian semua aspirasi dan pengaduan masyarakat Indonesia melalui beberapa kanal pengaduan melalui website www.lapor.go.id, SMS 1708 (Telkomsel, Indosat, Tri), Twitter @lapor1708 serta aplikasi mobile (Android dan iOS). Sampai dengan saat ini, SP4N-LAPOR! telah terhubung dengan 34 Kementerian, 96 Lembaga, dan 493 Pemerintah daerah di Indonesia.

Universitas Diponegoro berhasil meraih predikat PTN-BH Terbaik kategori Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik (LAPOR) pada ajang Anugerah Humas Dikti (AHD) 2020 yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud RI pada Rabu malam (23/12). Penghargaan diberikan secara virtual oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi RI Prof.Ir. Nizam, Ph.D.

Dalam AHD 2020 diumumkan Kategori Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik (LAPOR) yakni PTN-BH Terbaik diraih oleh Universitas Diponegoro, LLDikti Terbaik adalah LLDikti Wilayah V, PTN-Satker Terbaik yaitu Universitas Trunojoyo Madura dan PTN-BLU Terbaik berhasil diraih oleh Universitas Lampung.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17260/undip-raih-predikat-pengelola-pengaduan-pelayanan-publik-lapor.html

Mahasiswa UNDIP Raih Prestasi dalam Ajang NASPO dan 12ASPO


Dalam ajang NASPO (National Applied Science Project Olympiad) dan I2ASPO (Indonesia International Applied Science Project Olympiad) yang diadakan oleh IYSA (Indonesian Young Scientific Association), mahasiswa Universitas Diponegoro berhasil meraih prestasi dalam ajang tersebut. Tema yang diangkat pada ajang ini adalah “Think Creative, Big Impact”. Perlombaan ini mengajak siswa dan mahasiswa untuk menemukan inovasi dan solusi dari permasalahan yang dapat diaplikasikan langsung pada masa pandemi Covid-19 saat ini.

Terdapat 6 tema yang dilombakan pada NASPO dan 10 tema pada I2ASPO. 6 tema tersebut berhubungan dengan permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, sehingga diharapkan ide-ide kreatif dari olimpiade ini yang dapat berguna dalam kehidupan masyarakat. Penilaian hasil kinerja peserta berdasarkan empat kategori yaitu Urgency (30%), Visibility (20%), Relevance (30%), dan Presentation (20%).

Universitas Diponegoro mengirimkan beberapa tim yang beranggotakan para mahasiswa dan dosen pembimbing. Pada Awarding Event yang diselenggarakan pada tanggal 23 Desember 2020, tim dari UNDIP berhasil meraih segudang prestasi. Pada NASPO, UNDIP berhasil mendapat medali perunggu dengan tema inovasi “MATERIAL-KU: Pengembangan Bisnis Digital Berbasis Start-Up Barang dan Jasa di Bidang Konstruksi demi Pembangunan yang Lebih Praktis dan Efisien”. Kemudian pada I2ASPO, tim dari UNDIP meraih juara hampir di seluruh kategori yaitu Gold, Silver, dan Bronze.

Tema yang berhasil meraih kejuaraan tersebut antara lain “Tira Spray: Innovation Anti-Termite Spray and Wood Gloss from Perepat Mangrove Fruits (Sonneratia alba Smith)” untuk Gold Medal, “I-FOR: Flow Battery Innovation with High Capacity and Eco-Friendly Materials as a Future Renewable Energy Storage Solution” dan “MBD (Microalgae Bio-Diesel): Tetraselmis sp. Biodiesel Innovation Using Simultaneous Method as Future Renewable Energy Supply” untuk Silver Medal, serta “The Innovation of PPE Mask Brick as a Solution to Dispose Medical Mask Waste” untuk Bronze Medal.

Sumber : https://www.UNDIP.ac.id/post/17268/UNDIP-raih-prestasi-pada-naspo-dan-i2aspo.html

Rabu, 23 Desember 2020

Universitas Dipnegoro Dinobatkan sebagai Lembaga Akademik Inovatif di Asia Tenggara dan Selatan oleh Clarivate Plc

Semarang – Universitas Diponegoro dinobatkan sebagai salah satu lembaga akademik terinovatif di Asia Tenggara dan Selatan tahun 2020 oleh Lembaga internasional yang berkomitmen memepercepat laju inovasi, Clarivate Plc. Penghargaan hanya diberikan kepada satu lembaga di masing-masing negara. Dengan demikian Undip menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang mendapatkan penghargaan South and South East Asia Innovation Award 2020 dari Clarivate Plc.

Clarivate berdiri pada 2016, sebelumnya merupakan divisi Intellectual Property and Science dari Thomson Reuters. Clarivate menjadi perushaan mandiri setelah Thomson Reuters Intellectual Property and Science Business diakuisisi.

Menurut Prof Yos, banyak indikator yang dipakai sebagai tolok ukur pencapaian lembaga yang dipimpinnya. Termasuk indikator yang relevan dalam posisi Undip sebagai PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum). Namun diakui, apresiasi dari eksternal bisa menjadi salah satu tolak ukur internal dalam bekerja.

Selain lembaga pendidikan tinggi, penghargaan inovasi juga diberikan untuk lembaga riset yang dimiliki pemerintah. Tahun 2020 ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tercatat sebagai penerma Penghargaan Inovasi Asia Tenggara dan Selatan dari Clarivate Plc. Sementara dari India ada, Council of Scientific and Industrial Research, kemudian Malaysian Palm Oil Board Malaysia, Agency for Science, Technology and Research Singapura dan Vietnam Academy of Science and Technology Vietnam.

Untuk kategori korporasi, PT Pertamina menjadi salah satu perusahaan di Asia Tenggara dan Selatan yang mendapat penghargaan atas inovasinya di tahun 2020. Beberapa perusahaan yang mendapat penghargaan serupa adalah  Petronas dari Malaysia, Sivantos Group dari Singapura, MAS Holdings dari Sri Lanka, Siam Cement Group dari Thailand dan Viettel Group dari Vietnam.

Penghargaan yang diberikan pekan ketiga November 2020 itu, dilaksanakan bersamaan dengan Innovation Forum yang mempertemukan para pemimpin dari sektor akademis, pemerintah dan industri di Asia Tenggara dan Selatan untuk berbagi pengalaman dalam melakukan transformasi dan mempercepat laju inovasi.

Pemberian penghargaan dilakukan setelah dilakukan pemantauan dan analisis atas volume paten, volume kutipan, keberhasilan paten dan kemampuannya mendunia. Data paten yang digunakan adalah dari Derwent World Patents Index ™ (DWPI) dan Derwent Patent Citations Index ™ (DPCI) yang merupakan lembaga pengelola database informasi paten terlengkap di dunia.

Terdapat 235 perguruan tinggi, lembaga penelitian pemerintah dan korporasi di Asia Tenggara dan Selatan yang diidentifikasi sebagai innovator. Dari hasil itu, Clarivate memberikan penghargaan inovasi kepada 28 lembaga yang berada di posisi teratas.

Forum Inovasi yang digelar Clarivate secara virtual, dibuka oleh CEO NITI Aayog, Amitabh Kant. Dalam orasinya, Amitabh mengungkapkan bagaimana komitmen Pemerintah India dalam mendorong riset dan inovasi, serta bagaimana melindungi kekayaan intelektual. “India mendorong belanja litbang secara substansial. Pemerintah India juga menerapkan pemberian hak patent dan aturan kontrak yang ketat untuk meningkatkan kepercayaan para innovator,”katanya.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17247/clarivate-plc-nobatkan-undip-sebagai-lembaga-akademik-inovatif-di-asia-tenggara-dan-selatan.html

Start Up Indofishery.id Raih Juara 1 pada Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) XI Tahun 2020

Di akhir tahun 2020 ini, Universitas Diponegoro kembali mendapat penghargaan yang membanggakan sebagai juara I dalam Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) XI Tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Tema yang diangkat pada Expo KMI XI ini adalah “Connecting Opportunities”, kompetisi ini bertujuan untuk menghubungkan para peserta dari seluruh Indonesia untuk mengembangkan peluang usaha melalui kewirausahaan.

Perwakilan dari Undip merupakan tim start-up yang bernama Indofishery.id, yang didirikan oleh alumni dan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip. Indofishery.id merupakan start up yang menyediakan berbagai hasil perikanan segar dan jasa pengirimannya.

Inovasi ini diciptakan dalam upaya untukmemenuhi kebutuhan masyarakat masa kini yang semakin kompleks dan membutuhkan solusi praktis. Hal ini kemudian memunculkan peluang menciptakan usaha untuk menjadi supplier produk hasil laut yang kini dapat melayani layanan pesan antar di berbagai kota antara lain Semarang, Kudus, Yogyakarta, dan Kendal. Dengan menggunakan aplikasi yang ada di Google Play atau menghubungi nomor yang tersedia, pembeli bisa mendapatkan hasil perikanan yang higienis dan segar secara mudah.

Produk yang tersedia pada Indofishery.id yaitu fresh fish, seafood, fillet ikan, dan olahan ikan. Konsistensi tim Indofishery.id dalam mengembangkan usaha merupakan poin tambahan yang menjadikannya start-up yang mampu bersaing di era global ini.

Prestasi yang diraih sebagai juara pertama merupakan apresiasi untuk start-up bentukan alumni FPIK Undip ini. Kedepannya, Universitas Diponegoro selalu mendukung perkembangan UKM dan start-up yang didirikan oleh alumni dan mahasiswa Undip dan memajukan perekonomian di Indonesia.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17239/mahasiswa-undip-sabet-juara-i-pada-expo-kewirausahaan-mahasiswa-indonesia-kmi-xi-tahun-2020.html

Universitas Diponegoro Masih Menetapkan Kuliah Daring untuk Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021

SEMARANG – Penyelenggaraan perkuliahan daring Universitas Diponegoro dipastikan masih tetap akan dilaksanakan untuk Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 yang akan dimulai pada bulan Januari 2021. Kebijakan tersebut diputuskan setelah menimbang masukan dari berbagai pihak. Hal tersebut telah ditegaskan oleh Wakil Rektor (WR) I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Budi Setiyono PhD.

Penyelenggaraan kuliah daring dilaksanakan dengan berbagai pertimbangan untuk keamanan dikarenakan Jawa tengah masih masuk kategori zona merah yang diwaspadai Pandemi Covid-19.

Penyelenggaraan perkuliahan daring masih seperti semester sebelumnya. Ada pengecualian untuk mahasiswa yang harus praktikum, dan yang menjelang lulus bisa dilakukan secara tatap muka. Namun kegiatan itu pun dilakukan dengan protokol kesehatan dengan pengawasan ketat, di samping ada syarat izin dari orang tua dan dosen pengampu. Syarat lainnya adalah mahasiswa yang berkegiatan secara luring dalam kondisi sehat.

Pilihan secara daring utamanya mempertimbangkan keselamatan mahasiswa dan juga dosen. Penyebaran Covid-19 yang masih belum bisa diprediksi, sehingga pilihan tersebut harus diambil kembali meski kebijakan tersebut sudah dilakukan sejak semester lalu.

Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sudah memberi lampu hijau penerapan perkuliahan secara tatap muka. Namun pemberian izin pembelajaran tatap muka harus disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing, sehingga penyelenggara pendidikan termasuk perguruan tinggi harus bijak dalam membuat keputusan.

Pemerintah juga sudah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam  Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19. SKB tersebut memberikan kewenangan kepada aparatur di daerah karena dinilai sebagai pihak yang  paling mengetahui dan memahami kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerahnya.

Pihak universitas bahkan sudah melakukan antisipasi kualitas yang dihasilkan tetap terjaga meski perkuliahan dilakukan secara daring. Undip sudah menyiapkan studio di Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) untuk mengembangkan model perkuliahan daring dan mendokumentasikan materi perkuliahan agar bisa diakses ulang oleh mahasiswa untuk pendalaman.

Berbagai sarana mulai dari website, email, forum komunitas dan sarana teknlogi informasi lainnya dipakai untuk mendukung pembelajaran yang disebut asinkron daring, yaitu metode yang memungkinkan peserta program melakukan pembelajaran selain di waktu yang sudah ditetapkan. Metode ini bertujuan menjaga kualitas pendidikan yang diselenggarakan.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17229/undip-tetap-terapkan-kuliah-daring-di-semester-genap-ta-2020-2021.html

Sabtu, 19 Desember 2020

Potensi Gangguan Psikologis di Masa Pandemi Covid-19

SEMARANG – Terjadinya wabah atau pandemi Covid-19 yang menuntut terjadinya perubahan perilaku di masyarakat, potensial menyebabkan gangguan psikologis yang serius dan mengancam produktivitas masyarakat.

Seperti yang dikatakan Dekan Fakultas Psikologi Undip, Dian Ratna Sawitri SPsi MSi PhD, bahwa potensi gangguan psikologis perlu mendapat perhatian khusus. Terdapat perubahan perilaku yang disebut protective behavior, preparedness behavior dan perverse behavior. Ketiga perubahan perilaku tersebut  masing-masing memiliki implikasi yang bisa berujung pada gangguan psikologis.

Dengan angka kematian akibat Covid-19 yang mencapai 1,5 juta lebih telah mendorong Badan Kesehatan Dunia, WHO mengumumkan situasi darurat kesehatan masyarakat secara internasional.

Konsekuensinya adalah pembatasan sosial seperti kegiatan sekolah dan universitas berubah menjadi study from home, dibatasinya aktivitas perkantoran menjadikan munculnya work from home. Juga kebijakan penutupan tempat hiburan dan pariwisata yang berpengaruh pada melonjaknya pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja.

Pada awalnya, masyarakat dapat menerima pembatasan, bersabar dan berharap keadaan segera pulih. Akan tetapi, ketika situasi wabah menjadi berkepanjangan, masyarakat mulai gelisah sehingga memunculkan beragam gangguan psikologis yang bisa dikelompokkan dalam tiga pola.

Kelompok pertama, protective behavior, adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memenuhi aturan kesehatan dalam rangka menghentikan penyebaran penyakit. Protective behavior mencakup personal hygiene dan social distancingPersonal hygiene diwujudkan berupa tindakan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari makan di luar rumah, menyemprot desinfektan, memastikan kecukupan ventilasi udara di dalam ruangan. Sedangkan social distancing dilakukan dengan menjaga jarak untuk menghambat penyebaran virus, menghindari kerumunan dan menunda bepergian.

Pembatasan hubungan sosial dan karantina, dapat menimbulkan berkurangnya aktivitas fisik, munculnya perasaan sedih, terisolasi, bosan dan kesepian. Kondisi tersebut dapat menimbulkan prevalensi depresi, konsumsi alkohol dan obat-obat terlarang, adiksi atau kecanduan internet, dan kekerasan dalam rumah tangga.

Dia mengungkapkan, penyesuaian diri dalam pekerjaan seperti mempelajari hal baru dan menghadapi perubahan yang cepat, sering terjadi, dan drastic bias menimbulkan implikasi yang serius. Bentuknya bisa berupa menurunnya kepuasan kerja, bahkan meningkatnya burnout yaitu kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosi yang dialami seseorang karena stress berlebihan dan berkepanjangan.

Kelompok kedua adalah preparedness behavior, yaitu perilaku yang ditujukan untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan individu untuk dapat melakukan respon yang tepat dalam rangka menghambat dan menghentikan penyebaran virus. Misalnya mencari informasi yang relevan tentang distribusi kasus, jumlah orang yang terinfeksi, intervensi yang telah dilakukan pemerintah, membeli hand sanitizer, masker, face shield, serta kebutuhan sehari-hari. 

Mencari informasi seputar pandemik seringkali membuka peluang munculnya kebingungan, ketidakpastian, dan kegelisahan. Reaksi menjadi serius pada individu yang memiliki kepribadian pencemas, apalagi yang telah memiliki gangguan psikologis terkait kecemasan seperti takut terinfeksi virus, takut berkontak dengan objek yang diduga dapat menularkan virus, takut terhadap orang asing. Akan muncul perilaku kompulsif seperti cuci tangan yang berlebihan, selalu membersihkan benda-benda yang akan disentuh, dan menyemprotkan disinfektan meski kondisi biasa. 

Kemudian yang ketiga disebut perverse behavior adalah perilaku yang berbeda dari yang dianggap normal oleh masyarakat, seperti menghindari kunjungan ke rumah sakit dan terobsesi membeli obat-obat anti virus sendiri. Kajian literatur yang dilakukan Usher dkk (2020) memberi gambaran, meskipun ketiga perubahan perilaku tersebut merupakan respon yang berkontribusi dalam menghambat penyebaran virus corona, ketiganya berkorelasi positif dengan meningkatnya kecemasan, meningginya kekhawatiran, dan semakin intensnya stres yang dialami individu.

Dekan Fakultas Psikologi Undip ini menyarankan agar ada penanganan khusus terhadap perubahan perilaku dan kondisi sosial akibat pandemi Covid-19. Perlu dilakukan mitigasi pengaruh pandemic terhadap kesehatan mental masyarakat. 

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17201/psikolog-undip-ingatkan-potensi-gangguan-psikologis-di-masa-pandemi-covid-19.html

Jumat, 18 Desember 2020

Pembenahan Infrastruktur Universitas Diponegoro untuk Kaum Disabilitas

Universitas Diponegoro merupakan salah satu universitas riset dan terbaik di Jawa Tengah yang terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Dan setiap orang memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan dari UNDIP.



Oleh karena itu, Universitas Diponegoro terus membenahi fasilitas dan infrastruktur dalam hal pelayanan, termasuk pelayanan terhadap penyandang disabilitas dengan membangun fasilitas berupa jalan dan toilet khusus untuk difabel atau disabilitas.

Upaya Undip untuk melengkapi fasilitas termasuk untuk disabilitas adalah untuk meningkatkan pelayanan dan mengurangi kesenjangan. Wakil Rektor Riset dan Inovasi, Prof.Dr.Ir. Ambariyanto, M.Sc. dalam wawancaranya pada Kamis(17/12) menjelaskan bahwa pelayanan publik yang prima mendukung citra Undip sebagai satu dari universitas terbaik di Indonesia.

Lebih lanjut Prof. Ambar, menambahkan, “peningkatan fasilitas dan infrasktuktur khususnya untuk penyandang disabilitas turut mendukung program pembangunan berkelanjutan/ SDGs (Sustainable Development Goals) yakni pada poin tujuan ke-9 yakni membangun infrastuktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan membantu perkembangan inovasi”.

Pembangunan dan ketersediaan fasilitas berupa jalur/jalan dan toilet khusus difabel bukan hanya di kantor pusat/gedung Rektorat, tetapi di semua unit, Fakultas, Sekolah PascasarjanaSekolah Vokasi dan kampus PSDKU Undip.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17219/undip-terus-benahi-infrastuktur-untuk-disabilitas.html

Kamis, 17 Desember 2020

PROSPEK KERJA TEKNIK GEODESI UNDIP

Geodesi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran dan pemetaan pada permukaan bumi. Sub bidang dalam geodesi meliputi Geodesi Teliti, Terestris, Fotogrametri, Pengindraan Jauh, Hidrografi, Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Pertanahan. Disiplin ilmu Geodesi sebagai ilmu pemetaan bumi mempunyai peranan yang penting di berbagai sektor pemerintahan dan industri dalam penyediaan data spasial untuk berbagai kegiatan teknis dan perencanaan sampai dengan pengambilan keputusan.

Ahli Geodesi dibutuhkan di berbagai sektor pekerjaan di Instansi Pemerintah antara lain Badan Pertanahan Nasional (BPN), Badan Informasi Geospasial (BIG), LIPI, BPPT, Lembaga Oceoanografi Nasional, Direktorat Pajak Bumi Bangunan, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, BAPPEDA baik di Propinsi maupun Kabupaten/Kota, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Instansi Militer (TNI/POLRI) dan lain-lain.

Sedangkan di sektor swasta antara lain Kontraktor, Konsultan Perencana, Perusahaan Minyak dan Gas Bumi (Nasional atau Asing), Perusahaan Pertambangan, Perusahaan Properti dan lain-lain. Hal ini diperkuat dengan alumni lulusan Program Studi Teknik Geodesi Universitas Diponegoro yang telah bekerja sesuai bidang mencapai lebih dari 80% dan waktu tunggu lulusan mendapat kerja selama kurang lebih atau sama dengan 3 bulan, berdasarkan tracer studi sampai tahun 2018.

Profil Profesional Mandiri lulusan Program Studi S1 Teknik Geodesi UNDIP adalah ‘PRECISE

1.    Problem Solver

Mampu mengidentifikasi masalah, menguraikan masalah, dan memecahkan masalah secara komprehensif

2.    Responsible

Mampu melaksanakan pekerjaan survey dan pemetaan sesuai kaidah yang berlaku dan memiliki rasa tanggung jawab secara spiritual, moral, dan etika profesi.

3.    Entrepreneur

Mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mengembangkan karir

4.    Collaborative

Mampu menjadi individu yang dapat bekerjasama dengan berbagai disiplin ilmu dan berbagai jenjang.

5.    Innovative

Mampu mengembangkan teknik-teknik survey dan pemetaan yang optimal.

6.    Skillful

Mampu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan survey dan pemetaan secara efektif dan efisien

7.    Educator

Mampu melakukan transfer ilmu pengetahuan

 Sumber : https://geodesi.ft.undip.ac.id/jurusan-2/profil/

 

Sabtu, 12 Desember 2020

UI GreenMetric World University Rankings Tetapkan UNDIP sebagia Kampus Berkelanjutan Terbaik Ke-2 Nasional Tahun 2020

UI GreenMetric World University Rankings Awards 2020 adalah sistem ranking yang memberi penilaian dan apresiasi kepada universitas berdasarkan komitmen dan tindakan universitas terhadap penghijauan dan keberlanjutan lingkungan dengan menerapkan kebijakan dan program ramah lingkungan serta berkelanjutan.

Menjunjung tema “Universities Responsibility for Sustainable Development Goals and World’s Complex Challenges”, konferensi UI GreenMetric World University Rankings Awards 2020 diadakan secara daring pada tanggal 7 Desember 2020 dengan mengundang ahli lingkungan dan perwakilan dari universitas.

Sebagai universitas PTNBH di Indonesia, Universitas Diponegoro mendukung rangkaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dan secara konsisten mengambil peran dalam pencapaian dan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya yang dilakukan oleh UNDIP ini diakui keberhasilannya dengan meraih peringkat kedua terbaik nasional dalam UI GreenMetric World University Rankings Awards 2020 sebagai The 2nd Most Sustainable University in Indonesia. Pada peringkat internasional, Undip berhasil menduduki peringkat ke-39 secara global dari 912 universitas dan 84 negara yang termasuk dalam penilaian.

Prestasi ini merupakan apresiasi sekaligus dorongan untuk UNDIP agar meningkatkan usahanya dalam membangun kampus hijau, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. UNDIP akan terus berupaya memperluas kawasan terbuka hijau berupa pembuatan taman dan hutan kampus, efesiensi energi, penggunaan energi ramah lingkungan, konservasi air, transportasi hijau, serta pembangunan kampus dengan konsep green and smart building.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17152/undip-raih-peringkat-ke-2-terbaik-nasional-sebagai-kampus-berkelanjutan-versi-ui-greenmetric-world-university-rankings-2020.html

 

Jumat, 11 Desember 2020

Kerjasama Universitas Diponegoro dengan Peruri Research Institute for Auntheticity

Semarang - Peruri Research Institute for Auntheticity (PRITA) membangun pusat reseach security printing digital technology yang bertema integration solution and security printing. Dalam peluncurannya, Peruri menggandeng institusi dan mitra industri agar berkolaborasi mengembangkan digital printing di Indonesia. Salah satunya adalah Universitas Diponegoro, Universitas Diponegoro turut berpartisipasi dalam acara launching dan penandatanganan MoU Peruri Research Institute for Auntheticity yang diselenggarakan oleh Peruri.

Acara lunching dan penandatanganan ini dilaksanakan secara virtual dengan dihadiri oleh perwakilan dari BUMN, Peruri, PT. Sicpa Peruri Securink, PT. Giesecke & Devrient Indonesia, serta perwakilan universitas yang mengundang Undip, UGM, USU, dan Unpad.

Peluncuran PRITA bertujuan untuk membangun pusat riset yang maju di bidang teknologi. Bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi, diharapkan semua pihak dapat bersinergi dengan baik dan menghasilkan kolaborasi riset yang mengagumkan. PRITA mendukung program BUMN melalui kerjasama dengan institusi untuk memajukan bidang learning, research, dan development. Institusi riset memiliki sumber daya manusia yang membuat karya cipta inovatif secara mandiri dan memiliki daya saing global. Dengan dibentuknya pusat riset ini diharapakan dapat memperkuat kemampuan teknologi Indonesia. Sehinggan terdapat sinergi yang baik antara Peruri dan perguruan tinggi dalam mengembangkan bisnis di dalam dan luar negeri untuk kemajuan bangsa.

Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. menghadiri acara yang digelar secara daring ini. Prof. Yos berharap agar kerjasama ini dapat menjadi faktor penting dalam kemanfaatan ekonomi yang dapat bermanfaat bagi semua pihak. PRITA resmi diluncurkan dengan penayangan authenticity video serta penandatanganan MoU secara virtual dengan para perwakilan institusi.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17167/undip-tandatangani-mou-peruri-research-institute-for-auntheticity.html

Selasa, 08 Desember 2020

Workshop Penyusunan TOR ICZM Pesisir Brebes


Telah dilaksanakan kegiatan Workshop Penyusunan Term of Reference (TOR) Masterplan ICZM Wilayah Pesisir Brebes ada hari Selasa-Rabu, 1-2 Desember 2020. Workshop ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah dan mengundang berbagai dinas dan pihak terkait yang terlibat dalam tim ICZM (Integrated Coastal Zone Management) Jawa Tengah, termasuk Center for ICZM Universitas Diponegoro sebagai salah satu rekan kerja sama.

Workshop ini bertempat di Hotel Santika Premiere Semarang, acara dibuka oleh Kepala Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah, Ir.SR.Eko Yunianto, Sp.1. Beliau menyampaikan bahwa kawasan pesisir utara Jawa Tengah harus diberi perhatian untuk mengantisipasi perkembangan kawasan industri yang sudah diatur dalam Perpres. Selain itu, juga disampaikan dalam penyusunan masterplan wilayah pesisir Brebes nanti harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sudah ada serta mempertimbangkan pengelolaan antara sumber daya air (water resources) dan kondisi alam pesisir.

Berbagai materi dari profil Kabupaten Brebes, potensi dan permasalahan wilayah pesisir Brebes, hingga contoh internasional tentang ICZM diberikan supaya dalam penyusunan TOR ini dapat memberi arahan yang sesuai dengan kondisi wilayah pesisir Kabupaten Brebes.

Narasumber yang hadir dan memberikan materi pada workshop ini antara lain dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili Ir.Lilik Harnadi,M.Si,M.Sc; konsorsium kerja sama Indonesia-Belanda yang diwakili oleh Victor John Coenen dari Witteveen+Bos; Bappeda Kabupaten Brebes; serta Dr.-Ing Wisnu Pradoto dan Dr. Muhammad Helmi yang mewakili Center for ICZM Universitas Diponegoro.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17142/iczm-undip-mengikuti-workshop-penyusunan-tor-iczm-pesisir-brebes.html

 

Kerjasama Universitas Diponegoro dengan Industri dalam Mengembangkan Rumah Tahan Gempa


Universitas Diponegoro dan PT. Terryham Proplas Indonesia (TPI) serta Universitas Mataram telah resmi melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dalam rangka pengembangan rumah tahan gempa yang dilakukan pada hari Kamis 26 November 2020 yang lalu.

Produk rumah tahan gempa ini adalah hasil inovasi antara Undip, PT TPI dan BPPT, yang sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2019. Rumah yang berbahan UPVC (Unplasticized Poly Vinyl Chloride) dapat dibangun dalam beberapa jam saja, sehingga akan sangat membantu masyarakat yang sedang terkena bencana alam. Penggunaan UPVC sebagai pengganti kayu untuk pembuatan tembok, pintu, maupun kusen.

Sementara itu, tiang dan atapnya menggunakan baja ringan sehingga selain tahan gempa, rumah ini juga tahan panas hingga 220°C. UPVC yang digunakan untuk rumah ramah gempa ini telah diteliti dan diujicoba oleh UNDIP dan BPPT. Rumah berbahan dasar UPVC dapat menjadi alternatif hunian ramah gempa yang kuat, representatif, ramah iklim, cepat pelaksanaan pembangunannya dan relatif murah. Bahan UPVC sendiri mempunyai karakteristik ramah lingkungan, proteksi terhadap api, bebas perawatan, anti rayap, hemat energi, meredam kebisingan, tahan korosi.

Pada kerjasama tersebut akan dilakukan pemasangan rumah ramah gempa di daerah Lombok untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat yang terdampak gempa. Kebutuhan rumah ramah gempa di daerah rawan gempa khususnya di Lombok, Palu, Maluku cukup tinggi sampai puluhan ribu unit. Oleh karena itu dengan telah dihasilkannya produk inovasi hasil kerjasama riset berupa rumah ramah gempa berbahan UPVC ini diharapkan dapat membantu berkontribusi ke masyarakat yang berdampak.

Inovasi rumah tahan gempa berbahan UPVC serta pemanfaatan di wilayah bencana ini sesuai dengan beberapa target dari pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), antara lain tujuan pertama (no poverty) membantu para korban bencana, tujuan ke sembilan (innovation and infrastructure) dimana produk rumah tahan gempa ini merupakan infrstruktur hasil inovasi, dan tujuan ke sebelas (sustainable cities and cummunities) dimana penggunaan UPVC sangat mengurangi penggunaan kayu.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17145/universitas-diponegoro-bekerjasama-dengan-industri-mengembangkan-rumah-ramah-gempa.html

Kamis, 03 Desember 2020

Seminar Nasional “Pembangunan Hijau dan Perizinan : Diplomasi, Kesiapan Perangkat, dan Pola Standarisasi”

SEMARANG – Seminar nasional secara daring bertajuk, “Pembangunan Hijau dan Perizinan: Diplomasi, Kesiapan Perangkat, dan Pola Standarisasi”, telah diselenggarakan oleh Magister Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro (UNDIP). Tema pembangunan yang berkelanjutan dijadikan pokok bahasan menimbang saat ini pemerintah tengah getol membangun kawasan industri sebagai upaya prioritas untuk menyediakan lapangan kerja.

Dalam paparan berjudul “Tantangan Pembangunan Hijau di Era Investasi”, mantan Rektor Undip yang akrab dengan sapaan Prof Dharto ini mengungkapkan dalam konsep pembangunan hijau, pada dasarnya industri bisa  bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk masyarakat lokal dalam rangka mengurangi dampak dari aktivitasnya. Termasuk bagaimana menggunakan sumber daya alam secara baik dan efisein. Investasi hijau bukan sekedar menjadi tuan rumah relokasi industri dari berbagai negara lain. Perlu blue print pembangunan industri berkelanjutan, tipe industri yang dibangun berkonsep ekologis, dan berbasis ekonomi lokal.

Adapun penyederhanaan perjizinan, termasuk AMDAL yang merupakan implementasi disahkannya UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja diakui mampu menyederhanakan proses perijinan yang selama ini panjang dan kompleks dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Namun ada persoalan kaitannya dengan pemanfaatan ruang dalam konteks RDTR (Rencana Detail Tata Ruang). Kemudahan perizinan dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan lingkungan.

Dalam seminar yang dibuka Ketua Program Studi MIL UNDIP Dr Eng Maryono ST MT itu, diungkap kondisi itu berpotensi menurunkan kualitas AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Padahal di agenda  pembangunan berkelanjutan, misi dari AMDAL adalah mulia, yaitu sebagai rencana strategis pembangunan berkelanjutan.

Pembicara lain dalam seminar ini adalah Ketua Pusat Riset Teknologi Hijau Sekolah Pasca Sarjana Undip, Prof Dr Ir Purwanto DEA; Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Dr Ir Mamun Murod MM MH; dan Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto. Ketua Pusat Riset Teknologi Hijau Sekolah Pasca Sarjana Undip mengangkat tema “Perangkat Pembangunan Hijau”.

Menurut Prof Purwanto, konsep perangkat ekologi industri adalah didesain ramah lingkungan. Caranya adalah bisa memadukan aspek lingkungan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Dalam industri hijau, instrumen dan perangkat pembangunan berkelanjutan harus diterapkan. Dengan begitu, maka bisa dilakukan pengurangan penggunaan jumlah bahan untuk pembuatan setiap barang dan keperluan jasa, mengurangi energi dalam proses produksi, mengurangi tersebarnya bahan beracun, memaksimalkan penggunaan sumberdaya yang dapat diperbarui, memperpanjang umur produk dengan melakukan kajian daur hidup produk dan meningkatkan intensitas pemakaian produk dan pelayanan jasa.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17087/magister-ilmu-lingkungan-undip-bedah-kesiapan-ri-masuki-pembangunan-hijau.html

Rabu, 02 Desember 2020

Universitas Diponegoro Mendatangani MoU dan PKs dengan Pemerintah Kabupaten Rembang

Dilansir dari websita UNDIP, Universitas Diponegoro dikabarkan yelah menandatangani MoU dengan Pemerintah Kabupaten Rembang pada hari Selasa, 1 Desember 2020 bertempat di Aula Gedung Setda Pemkab Rembang. MoU ini merupakan perpanjangan MoU sebelumnya yang telah berakhir pada tahun 2020. Pihak Undip diwakili oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan dan Pihak Pemkab Rembang diwakili oleh Pjs. Bupati Rembang.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Budi Setiyono menyampaikan bahwa Universitas Diponegoro sebagai salah satu Universitas terbaik di Indonesia senantiasa berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional khususnya pada daerah-daerah di Jawa Tengah.

Adanya Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Undip Kampus Rembang adalah merupakan salah satu bukti komitmen Undip dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, unsur Pendidikan diantaranya memberikan kuota sampai  40 % bagi mahasiswa berprestasi berasal dari kabupaten-kabupaten PSDKU Undip berada, sehingga mereka berkesempatan mendapatkan pendidikan bermutu. Adapun untuk unsur penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Undip akan melibatkan dosen-dosen dan mahasiswa dalam upaya ikut memberikan solusi masalah yang ada pada masyarakat melalui skim penelitian dan program pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Undip).

Sementara itu, Drs Imam Maskur, M.Si (Pjs. Bupati Rembang) dalam sambutannya sangat mengapresiasi apa yang telah Undip lakukan untuk kemajuan Kabupaten Rembang. Menurutnya, PSDKU Undip di Kabupaten Rembang pelan-pelan telah memberi imbas yang positif terhadap peningkatan perekonomian dan menciptakan iklim pendidikan daerah sekitar. Kedepanya Pjs. Bupati berharap agar segera dapat diwujudkan pendirian prodi-prodi baru sesuai harapan Pemerintah Kabupaten Rembang sehingga para lulusannya nanti khususnya yang berasal dari putra daerah dapat bermanfaat bagi Kabupaten Rembang.

Sebagai tindak lanjut MoU, pada saat itu juga dilakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKs) antara 11 OPD dan Badan Daerah dengan Lembaga Pengelola PSDKU. OPD dan Badan Daerah yang diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Ir. Dwi Wahyuni Hariyati, MM. Pada penandatangan PKs, pihak Lembaga Pengelola PSDKU diwakili oleh Dr. Redyanto Noor, M. Hum. Sebagai Ketua Lembaga, Redyanto menyatakan akan senantiasa bekerjasama, berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya peran PSDKU Undip untuk memajukan potensi daerah di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Rembang.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/17080/penandatngan-mou-dan-pks-pemkab-rembang-dengan-undip.html

 

Penentuan Fishing Ground Rajungan untuk KUB Sido Makmur dan KUB Jasa Laut dengan Memanfaatkan Data Oseanografi

Pemanfaatan Data Oseanografi dalam Penentuan Fishing Ground Rajungan untuk KUB Sido Makmur dan KUB Jasa Laut, Desa Teluk Awur, Kecamatan Tah...